Irigasi dan Drainase

TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH
IRIGASI DAN DRAINASE
Dosen Pengampu : Danny Dwi Saputra, SP, MP
Hasil gambar untuk logo ub
Disusun oleh:
Anggota Kelompok      Saher J Purba                           135040200111118
M. Kahfi Sangkara P    .           :155040201111010
Onni Eprilia Mandasari                        :155040201111206
Defrizal Dwi Prayogi               :155040207111035
Radita Luh Madyaratri             :165040200111009
Shafira Zahrotul U.                  :165040200111015
Robby Arya P Manik               :165040200111032
Fatchuliani Safitri R.                :165040200111033
Novianti Putri Frida                 :165040200111039
M. Ilham Qurnain                    :165040200111099

Kelas/Kelompok         : K/1
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Indonesia adalah Negara dengan iklim tropis yang memiliki dua musim yaitu musim kemaru dan penghujan. Pada musim kemarau jumlah air yang ada tentu tidak sebanyak seperti pada musim penghujan. Air merupakan salah satu kebutuhan penting untuk pertumbuhan serta perkembangan tanaman. Saat musim kemarau lahan pertanian mulai kekurangan air sehingga memerlukan air untuk tanaman. Maka petani berusaha untuk mendapatkan air dengan cara membangun saluran-saluran air yang dapat mengairi lahan pertanian. Kegiatan tersebut merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman agar proses budidaya tanaman dapat berjalan seperti yang seharusnya. Selain pembangunan saluran irigasi harus disediakan juga saluran drainase agar air yang jumlahnya berlebihan tidak menggenang. Irigasi dan Drainase saling berhubungan, jadi proses ini dilakukan secara bersamaan dan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Untuk membantu proses Irigasi dan Drainase biasanya dibangun bendungan-bendungan sebagai tempat menampung air sebelum disalurkan ke lahan pertanian. Pada musim penghujan air ditampung pada bendungan, agar tidak membanjiri lahan pertanian dan pemukiman. Sedangkan pada musim kemarau air yang ditampung pada bendungan ini akan disalurkan pada lahan-lahan pertanian agar air untuk proses budidaya tanaman tetap tersedia.
Seiring dengan berkembangnya teknologi irigasi dan drainase ikut berkembang. Munculnya konsepsi untuk menadah air hujan dan meresapkannya kedalam lapisan tanah, mendapat sambutan positif dari berbagai praktisi lingkungan dan mendapat sebutan sistem Drainase Berwawasan Lingkungan. Saat ini, drainasi tidak hanya berfungsi untuk membebaskan daerah perkotaan dari serangan banjir, tetapi dapat mengatasi pencemaran air tanah. Salah satu sistem drainase berwawasan lingkungan untuk pengendalian air, baik mengatasi banjir, dan merupakan upaya memperbesar resapan air hujan kedalam tanah dan memperkecil aliran permukaan sebagai penyebab banjir. Upaya ini akan berfungsi jika semua warga masyarakat dan mau menerapkannya. Peran sumur resapan akan tidak  berarti jika hanya beberapa penduduk saja menerapkannya. Sehingga irigasi dan drainase merupakan kebutuhan yang sangat penting tidak hanya bagi tanaman tetapi juga bagi masyarakat. Informasi menegnai irigasi dan drainase perlu diketahui oleh masyarakat agar dapat diterapkan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

1.1              Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk menyajikan beberapa informasi berhubungan dengan sistem drainase meliputi definisi sistem drainase, macam-macam sistem drainase, dan manfaat sistem drainase.
1.2            Manfaat
Diharapkan dapat  memahami definisi sistem drainase, macam-macam sistem drainase, dan manfaat sistem drainase.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Drainase
      Drainase diperlukan apabila suatu lahan atau daerah yang memiliki kelebihan air yang menurut Rachmawati (2012) drainase yaitu suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah serta cara-cara penanggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air. Hal ini dimaksutkan dengan tujuan membuang air diatas permukaan tanah yang berlebihan atau menjaga muka air tanah agar tidak tergenang. Menurut Nurmalasari et al. (2015) drainase berasal dari kata to drain yang memiliki arti pengeringan yang berfungsi mengalirkan kelebihan air yang tidak termanfaatkan baik air hujan maupun air limbah. Saluran drainase ini dapat berupa saluran alami seperti sungai, maupun saluran yang sengaja dibangun seperti parit, gorong-gorong atau pipa. Manfaat dari saluran drainase yaitu menghindari terjadinya banjir, mengurangi kelebihan air pada suatu daerah, mengendalikan erosi tanah, dan lain sebagainya.
2.2 Macam Macam Sistem Drainase
A.    Menurut Cara Terbentuknya
1.      Drainase Alamiah (Natural Drainage)
Terbentuk secara alami, tidak ada unsur campur tangan manusia serta tidak terdapat bangunan-bangunan pelimpah, pasangan batu/beton, gorong-gorong dan lain-lain.
2.      Drainase Buatan (Artificial Drainage)
Dibentuk berdasarkan analisis ilmu drainasi, untuk menentukan debit akibat hujan, kecepatan resapan air dalam tanah dan dimensi saluran serta memerlukan bangunan-bangunan khusus seperti selokan pasangan batu/beton, gorong-gorong, pipa-pipa dan sebagainya.
B.     Menurut Letak Saluran
1.      Drainase Muka Tanah (Surface Drainage)
Saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah yang berfungsi mengalirkan air limpasan permukaan.
2.      Drainase Bawah Tanah (Sub Surface Drainage)
Saluran drainase yang bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan melalui media di bawah permukaan tanah (pipa-pipa), dikarenakan alasan-alasan tertentu. Alasan itu antara lain : tuntutan artistik, tuntutan fungsi permukaan tanah yang tidak membolehkan adanya saluran di permukaan tanah seperti lapangan sepakbola, lapangan terbang, taman dan lain-lain
C.     Menurut Fungsi
1.       Single Purpose
Saluran berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan saja, misalnya air hujan atau jenis air buangan lain seperti air limbah domestik, air limbah industry dan lain-lain.
2.        Multy Purpose
Saluran berfungsi mengalirkan beberapa jenis buangan, baik secara bercampur maupun bergantian. 
D.    Menurut Konstruksi
1.       Saluran Terbuka
Saluran untuk air hujan yang terletak di area yang cukup luas. Juga untuk saluran air non hujan yang tidak mengganggu kesehatan lingkungan.
2.      Saluran Tertutup
Saluran air untuk air kotor yang mengganggu kesehatan lingkungan. Juga untuk saluran dalam kota.
2.3 Penyebab banjir
Drainase yangkurang baik dapat menyebabkan genangan air , bahkan banjir. Menurut Kodoatie dan Roestam, 2008, banjir dan genangan yang terjadi di suatu lokasi di akibatkan oleh :
1.      Perubahan tata guna lahan (land-use) di daerah aliran sugai (DAS)
2.      Pembuangan sampah
3.      Erosi dan sendimentasi
4.      Kawasan kumuh di sepanjang sungai/drainase
5.      Perencanaan sistem pengendalian banjir tidak tepat
6.      Curah hujan
7.      Pengaruh Fisiografi/geofisik sungai
8.      Kapasitas sungai dan drainaseyang tidak memadai
9.      Pengaruh air pasang
10.  Penurunan tanahdan rob(genangan akibat pasang air laut)
11.  Drainae lahan
12.  Bendung dan bangunan air
13.  Kerusakan bangunan pengendalian banjir.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Irigasi sangat diperlukan dalam proses bercocok tanam. Dengan adanya sistem irigasi yang baik dan benar maka produktivitas tanaman juga akan semakin baik. Dari berbagai jenis sistem irigasi setiap lahan memiliki kesesuaian masing-masing. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pengaplikasian sistem irigasi, maka harus diperhatikan sistem irigasi mana yang cocoknya untuk lahan tersebut.
3.2 Saran
Dalam menerapkan sistem irigasi ke dalam sistem pertanian perlu dipertimbangkan topografi, kebutuhan dari komoditas, iklim, dan porositas tanah agar penggunaan sistem irigasi bisa menjadi lebih efektif dan efisien.



DAFTAR PUSTAKA

Hasmar, H.A. Halim. 2012. Drainase Terapan. UII, Yogyakarta
Kodoatie, R.J, dan Roestam Sjarief, Ph.D, 2008, Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu, Edisi Revisi, Yogyakarta : Penerbit Andi
Nurmalasari, D., Wahyuni, R., dan Palapa, Y. 2015. Informational Dashboard untuk Monitoring   Sistem Drainase secara Real-Time.JNTETI 4(3): 2301-4156
Rachmawati, A. 2012. Aplikasi SIG (Sistem Informasi Geografis) untuk Evaluasi Sistem                       Jaringan  Drainase di SUB DAS Lowokwaru Kota Malang. Jurnal Rekayasa Sipil 4(2): 111-123


Comments

Popular posts from this blog

Dasar Budidaya Tanaman Jeruk

RESUME JURNAL MEKANISASI PERTANIAN Vacuum cooling technology for the food processing industry: a review