Konsep Ekologi Guna Mengembangkan Pengendalian Hama Terpadu (HPT)
TUGAS
RESUME MHPT
KONSEP
EKOLOGI GUNA MENGEMBANGKAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT)
Strategi
Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Dalam Perspektif Pertanian Yang Baik (Good
Agricultural Practices)
Disusun
oleh:
Robby Arya P Manik
: 165040200111032
Kelas L
PROGRAM
STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
MALANG
2018
Serangan hama masih menjadi salah satu
kendala besar bagi para petani. Hampir setiap musim terjadi serangan hama yang
mengakibatkan potensi kerugian yang berdampak pada produksi pertanian. Dalam
mengatasi serangan tersebut, penggunaan pestisida kimia bukanlah hal yang
selalu menguntungkan. Banyak dampak yang di sebabkan penggunaan pestisida baik
dalam jangka pendek hingga jangka panjang yang sebabkan penggunaan secara terus
menerus ataupun dosis yang berlebihan. Teknologi yang sudah seharusnya
diaplikasikan oleh seluruh lini pertanian adalah konsep pengendalian terpadu
(PHT) yang dimana konsep ini mempertimbangkan ekosistem, stabilitas, dan
kesinambungan produksi. Ada banyak alternatif ataupun konsep yang dapat
digunakan dalam praktek pertanian guna mengembangkan Pengendalian Hama Terpadu.
1.
Teknologi
Pengendalian secara Hayati
Penendalian secara hayati ialah salah satu
teknik pengendalian hama dan penyakit yang ramah akan lingkungan. Pengendalian
hayati dapat mengurangi penggunaan
pestisida bahkan tidak menggunakan sama sekali. Pengendalian secara hayati
walaupun efeknya tidak secara cepat namun memiliki keuntungan yaitu aman,
relatif permanen, relatif murah dan efisien serta tidak akanmenyebabkan
pencemaran lingkungan. Pengendalian secara alami dapat memanfaatkan peran musuh
alami serta dapat juga menggunakan pestisida yang berbahan dasar nabati. Musuh
alami dapat digunakan sebagai pengendali hama yang dimana pengendaliannya
bekerja secara “tergantung kepada kepadatan populasi”. Selain menggunakan
peranan musuh alami, penggunaan pestisida yang bukan berbahan dasar kimia juga
dapat digolongkan kedalam pengendalian secara hayati. Hal ini dikarenakan penggunaan
pestisida botani pada umumnya tidak memiliki efek yang menyebabkan pencemaran
lingkungan.
2.
Perbaikan
Teknik Budidaya
Perbaikan teknik budidaya bisa disebut
sebagai salah satu alternatif dalam melindungi tanaman, menekan perkembangan
hama, dan memudahkan berkembangnya musuh alami. Salah satu perbaikan yang dapat
dilakukan adalah pengunaan bahan organik dan sisa–sisa tanaman dapat
meningkatkan perkembangan serangga netral. Budidaya secara polikultur juga
merupakan salah satu konsep pengendalian hama yang dapat diterapkan. Hal ini
dikarenakan dengan menggunakan sistem tanam polikultur yang meningkatkan
keragaman vegetasi dapat meminimalisis kerugian yang disebabkan hama jika dibandingkan
penggunaan sistem tanam yang hanya fokus pada satu vegetasi saja. Pemilihan
jenis tanaman yang di tumpangsarikan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan
produktivitas lahan yang optimal dan mempunyai keuntungan sosial dan ekonomi.
3.
Pengendalian
Berdasarkan Manipulasi Musuh Alami
Pengendalian hama berdasarkan manipulasi
musuh alami dimaksudkan untuk memberi peranan yang lebih besar kepada musuh
alami dibandingkan penggunaan pestisida. Pada prinsipnya musuh alami akan
selalu berkembang mengikuti perkembangan hama. Selama musuh alami dapat menekan
populasi hama maka pengendalian dengan bahan kimia tidak perlu dilakukan
dikarenakan keseimbangan biologi sudah tercapai. Pengendalian hama dengan
memanipulasi musuh alami menghemat penggunaan insektisida serta biaya yang
dikeluarkan. Selain itu dengan penggunaan musuh alami sebagai pengedalian hama
juga ramah terhadap lingkungan.
4.
Minimalisasi
Residu Pestisida
Penggunaan pestisida secara berlebihan dan
terus menerus memiliki dampak terhadap lingkungan baik dalam jangka pendek
hingga jangka panjang. tingginya residu pestisida menyebabkan pencemaran
lingkungan dan penurunan produksi pertanian. Oleh karena itu diperlukan
minimalisasi penggunaan pestisida sehingga tingka residu masih dibawah ambang
batas. Penggunaan pestisida hanya dilakukan sebagai taktik dinamis serta
terakhir yang dilaksanaan dalam kurun waktu pertumbuhan tanaman bila teknik
budidaya dan pengendalian secara hayati gagal menekan populasi hama dibawah
ambang ekonomi.
Comments
Post a Comment